Minggu, 26 Juli 2015

Restaurant Sulaiman

Pic by courtesy from google
Dari Papan Nama Restoran ini sudah menegaskan bahwa restoran ini adalah restoran Cina Muslim. Begitu memasuki ruangannya saya merasa sangat wah dengan banyaknya hiasan kaligrafi yang berada di dinding restoran ini. Bapak Sulaiman bukan Cina mualaf, namun beliau memang sudah
muslim, berasal dari Xinjiang lalu bermigrasi ke Indonesia dan mendirikan Restoran ini.




Minggu, 07 Juni 2015

ICHIREI: Ramen Yummy Ala Bekasi

Ramen Tom Yam with Chicken Katsu
Jalanan Bekasi bukan jalanan favorit saya untuk menjelajah kuliner, namun rasa penasaran dari ajakan salah seorang Domaner membuat saya harus rela menempuh perjalanan dengan Commuter Line untuk sampai tempat yang direkomendasikan kawan saya tersebut.










Sebuah gerobak khas warung ramen Jepang menyambut kami sebelum kami menggapai pintu masuk. Begitu membuka pintu bunga sakura langsung menyambut kami. Suasana yang hangat dan cozy langsung membuat saya jatuh cinta. Di pojok kanan pengunjung dapat duduk secara lesehan dan di pojok kiri pengunjung bisa memilih duduk di atas meja segi empat atau di meja panjang. Lukisan-lukisan khas Jepang pun semakin membuat suasana terasa kental, ditambah lagi musik yang menemani pengunjung adalah sederetan lagu-lagu populer Jepang yang membuat saya merindukan masa-masa kuliah saya.

Mie Ayam Pangsit Mas Doyok


Letaknya tepat di depan kampus UNJ Jln. Halimun No. 2B, Guntur. Warungnya tidaklah besar, namun tak pernah sepi. Selalu bergantian orang datang untuk menikmati mie ayam khas yang sudah berdiri sejak lama. Ada yang istimewa untuk saya dari Mie Ayam Pangsit Mas Doyok yang selalu saya sebut dengan "Mie Ayam Mas Yok". Mie Ayam ini yang pertama kali membuat saya menjadi penggemar mie ayam. 



Mie ayam mas Yok disajikan sederhana, dibuat dari tangan seorang bapak bernama mas Doyok. Sejak dulu hingga sekarang mie ayam ini

Jumat, 15 Mei 2015

Mie Aceh Samudera Pasee

Foto courtesy foursquare
Hari sudah larut ketika kami pulang, aku dan ayahku baru saja pulang dari menonton Drama Musikal Melayu Tebang Hantu di Sasono Langgen Budaya, TMII. Menonton Drama Musikal Melayu membuatku jadi kangen dengan Mie Aceh, kebetulan ayah berasal dari ujung Melayu, yaitu Aceh. Aku pun mengusulkan ke ayahku makan Mie Aceh, ayah berencana mengajak ke langganan ayah di Saharjo ketika kemudian, ayah berhenti di sebuah kedai Mie Aceh dengan plang Mie Aceh Samudera Pasee di Kramat Jati seberang Pasar Kramat Jati. 

Minggu, 22 Februari 2015

Rujak Cingur- Nasi Rawon Guntur

Beberapa waktu lalu DOMA mendapatkan rekomendasi dari seorang kulinerian tentang Rujak Cingur-Rawon Guntur ini. Cara dia menyampaikan membuat DOMA penasaran untuk mencicipi Rawon Guntur ini. Terletak di Jl. Guntur, tepat di samping Asrama Polisi Militer (PM) Guntur. Rujak Cingur-Rawon Guntur dapat dikenali dari plangnya yang juga memuat menu yang tersedia di warung sederhana yang terbuat dari kayu tersebut. 

Photo by Fay

Kamis, 19 Februari 2015

Nasi Ulek Dolan

Sekelompok anak muda bersahutan menerima orderan dari pembeli. Yang satu sibuk mengulek, yang satu sibuk menggoreng, yang satu sibuk meracik minuman dan yang satu lagi mengantarkan pesanan. Suasana hangat ini yang menemani kalau kita mampir ke Nasi Ulek Dolan yang terletak di Jl. Pejaten, tak jauh dari Family Mart Pejaten.

Picture by Zackie Zarkasih

Jumat, 13 Februari 2015

Sambel Setan

Suasana hiruk-pikuk, kesigapan pelayan dan teriakan-teriakan bersahutan mewarnai warung yang buka setiap hari pukul 19.00 ini. Para pelayan yang sigap melayani para pengunjung dan suasana yang hangat melengkapi serunya makan di warung kecil yang terletak di daerah Pejompongan tepat di depan Rusun Pejompongan.
photo by Dian Ambar