
Letaknya tepat di depan kampus UNJ Jln. Halimun No. 2B, Guntur. Warungnya tidaklah besar, namun tak pernah sepi. Selalu bergantian orang datang untuk menikmati mie ayam khas yang sudah berdiri sejak lama. Ada yang istimewa untuk saya dari Mie Ayam Pangsit Mas Doyok yang selalu saya sebut dengan "Mie Ayam Mas Yok". Mie Ayam ini yang pertama kali membuat saya menjadi penggemar mie ayam.
Mie ayam mas Yok disajikan sederhana, dibuat dari tangan seorang bapak bernama mas Doyok. Sejak dulu hingga sekarang mie ayam ini
dipegang sendiri oleh pemiliknya dan bergantian dengan sang istri, seiring berjalannya waktu Mas Yok kini menjalankan mie ayamnya bersama seorang pegawainya. Yang berbeda dari mie ayam lainnya sajian ayam dan pangsitnya dibuat sendiri olehnya. Ayamnya pun diambil dari bagian dada, dan tak ada tulang yang terikut dalam topingan ayamnya. Sedang pangsitnya disajikan dengan basah sejak dulu. Sajian bisa ditambahkan dengan bakso atau pun tanpa bakso.
Dengan harga yang sangat bersahabat yaitu hanya Rp. 10.000,- untuk tanpa bakso dan Rp. 13.000,- dengan bakso, peminat mie ayam mas Yok amat banyak. Mas Yok buka sejak pkl 08.00 setiap hari, dan tutup saat habis, yang biasanya habis saat waktu makan siang yaitu pkl 12.00 siang. Dan Mas Yok tak pernah mau menambah porsinya walau peminat mie ayamnya banyak dan datang dari berbagai tempat. Rasanya sudah pasti maknyossss... dijamin, sekali makan langsung ketagihan, porsinya pun banyak. Pengunjung dapat menambahkan sendiri daun bawang sesuai selera yang sudah diletakan di meja pengunjung.
Sedang melintas di wilayah Guntur di siang hari? Yuk mampir di Mie Ayam Pangsit Mas Doyok!!!! ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar